Berkah Kegagalan Industri Militer dan Asal usul Permen Karet

Meski dikenal luas sebagai fenomena Amerika, namun sesunggunya praktik "mengunyah getah" telah dikenal luas sejak zaman prasejarah. Penduduk Yunani luno mulai mengunyah mastiche, yakni sejenis resin yang berasal dari tanaman mastic (keluarga tamanan jambu mede(, Suku Maya juga mengunyah chicle, getah yang berasal dari tanaman sapodilla (sawo), sementara penduduk asli Amerika mengunyah gula - gula yang berasal dari getah tanaman cemara. Dari sinilah kemunian John Curtis, seorang warga Amerika Serikat, menemukan permen karet.


Tahun 1848, Curtis menjual "permen getah cemara" secara komersial, yang menjadi cikal bakal budaya mengunyah permen karet. Secara bertahap, permen getah cemara diganti dengan getah yang berasal dari lilin diberi pemanis.




Kemunculan permen karet modern sebenarnya sebuah ketidak sengajaan. Awalnya, sekitar tahun 1860-an, seorang Jendral Meksiko, Antonio Lopez da Santa Anna sedang mencari pengganti karet untuk tujuan industri militer. Ia pun menghubungi ilmuwan Amerika, Thimas Adam, untuk mengetahui apakah chicle bisa digunakan sebagai pengganti karet. Adam pun melakukan melakukan percobaan, tetapi chicle ternyata tak memenuhi harapannya. Akhirnya ia berubah pikiran dan berhasrat menciptakn permen karet yang diberi pemanis dan cita rasa tertentu.


Pada saat yang sama, William J. White membuat permen karet yang ditambahkan sirup jagung, gula, dan peppermint, sehingga menghasilkan cita rasa permen karet yang paling populer ketika itu. Tahun 1891, William Wrigley Jr mendirikan perusahaan pembuat permen karet yang pertama, dan saat itulah permen karet diproduksi secara massal. Sampai saat ini, Wrigley merupakan produsen permen karet terbesar didunia.


Meski chicle dan produk alami lainya yeyap digunakan oleh industri permen karet, amun 'getah' uatan manusia tetap menjadi pilihan utama untuk memenuhi permintaan terhadap permen karet yang terus meningkat.




apakah kamu tau?
  • Permen karet dari zaman neolitik berusia 5000 tahun dengan jejak gigi manusia ditemukan di Kierikki, Finlandia, tahun 2007 lalu. Permen karet tersebut dibuat dari getah kayu betula dan diduga digunakan sebagai antiseptik.

  •  Penelitian yang dimuat jurnal Community Dentistry and Oral Epidemiology menyebut bahwa efek pelindung gigi yang diberikan permen karet bebas gula bukan karena kandungan polyols  dan carbamide, tetapi karena efek mengunyahnya.

  • Militer Amerika Serikat sejak Perang Dunia I kerap menyuplai tentaranya dengan permen karet, karena diyakini mampu meningkatkan konsentrasi tentara sekaligus mengurangi stres.

  • Sejak tahun 2004, Singapura secara bertahap melarang warganya mengunyah  permen karet, karena ampas permen tersebut dibuang tidak di tempat semestinya. Disney, Unversal Studios, dan Seaworld Theme Parks juga melarang pengunjungnya mengunyah permen karet dengan alasan yang sama seperti pelarangan yang diberlakukan di Singapura.



(Media Kawasan, Febuari 2011)