Jakarta - Material yang dimuntahkan Gunung Merapi di sepanjang alur sungai yang berhulu dari puncak gunung semakin banyak. Material akibat guguran kubah juga banyak. Tingginya intensitas hujan di sekitar Gunung Merapi menimbulkan potensi terjadinya banjir lahar.
Demikian informasi yang disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM pada Selasa (9/11/2010) berdasar pemantauan hingga pukul 06.00 WIB.
Sungai yang akan dilintasi banjir lahar adalah semua sungai yang berhulu di Merapi. Berdasar pemantauan instrumental dan
visual pada 9 November 2010 sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, terlihat aktivitas Gunung Merapi yang masih tinggi.Demikian informasi yang disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM pada Selasa (9/11/2010) berdasar pemantauan hingga pukul 06.00 WIB.
Sungai yang akan dilintasi banjir lahar adalah semua sungai yang berhulu di Merapi. Berdasar pemantauan instrumental dan
Karena itu, status bahaya Merapi belum diturunkan, masih tetap pada level 4 alias Awas. Ancaman bahaya Gunung Merapi masih dapat berupa awan panas dan lahar.
Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan, abu vulkanik berpotensi mengganggu
jalur penerbangan dari dan ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Diingatkan juga agar daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dari tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut tetap dikosongkan karena masih ada ancaman bahaya awan panas dan lahar dalam jarak 20 km.
Sungai-sungai yang berpotensi dilewati lahar adalah Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising dan dan Kali Apu.
Masyarakat di sekitar Merapi pun diminta selalu mengikuti arahan pemerintah daerah setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi. Mereka juga diimbau untuk tidak panik dan terpengaruh isu yang beredar dengan mengatasnamakan instansi tertentu terkait aktivitas Merapi.